Ad Code

Responsive Advertisement

divisihumaspolri

Kapolri di PBB : Terrorism is Not Islam, Islam is Not Terrorism Kapolri Jenderal Polisi H Muhammad Tito Karnavian, Ph.D menjadi salah satu pembicara dalam Panel Discussion yang diselenggarakan di Markas PBB New York, senin 30 Oktober 2017. Dalam Panel Discussion tersebut, tampil sebagai moderator adalah permanent representative of Indonesia for the United Nations HE. Dian Triansyah Djani, Sebagai Keynote Remarks Chief of Policy and Coordinating Unit UNOCT Mr. Rafiuddin Shah (Pakistan), panelis pertama permanent representative of Singapore for United Nations HE Burhan Gafoor dan panelis kedua Kapolri Jenderal Tito. Dalam diskusi yang dihadiri 52 perwakilan negara tersebut, Kapolri berbicara mengenai Strategy and Counter Strategy on global terrorist networks, dan pandangannya tentang terorisme global yang telah menjadi isu utama dalam keamanan dunia Internasional saat ini. Kapolri membagi fenomena terorisme global kontemporer dalam dua gelombang besar. Gelombang pertama saat kemunculan Al Qaeda sebagai jaringan kelompok terorisme global pertama kali di dunia dan gelombang kedua sejak 2014 saat ISIS muncul sebagai ancaman baru bagi keamanan dunia. Kapolri menjelaskan pentingnya konsep strategi soft approach dalam menghadapi kelompok terorisme ini, tidak hanya mengandalkan Hard Approach. Hadirin sangat antusias dengan konsep soft approach ini, terlebih ketika Kapolri menyampaikan adanya penurunan kualitas dan jumlah serangan teror yang terjadi di Indonesia, mengingat terorisme global tidak mungkin diselesaikan hanya dengan penggunaan senjata. Dalam pendekatan lunak ini, Tito Karnavian menjelaskan sedikitnya ada 5 langkah yang bisa ditempuh, yakni kontra radikalisasi, deradikalisasi, kontra ideologi, menetralisir saluran dan menetralisir situasi yang mendukung penyebaran paham radikal. Pada akhir diskusi, Kapolri menyampaikan pesan penting kepada PBB tentang perlunya menjaga perdamaian dunia khususnya di negara negara Islam. PBB perlu memprioritaskan penyelesaian konflik terkait warga Muslim karena ideologi radikal akan berkembang aktif dan mendapat panggung jika terjadi konflik tersebut.

from divisihumaspolri http://ift.tt/2z2iyta
via IFTTT

Post a Comment

0 Comments

Close Menu